XtGem Forum catalog

Turun ke bawah
login


MusicVideoimage game
CERITA DEWASA +18th hadi.yn.lt
ENAKNYA BERCUMBU DENGAN MBAK INDRI
Menonton acara siaran
langsung acara selebritis di
Mall Taman Anggrek sangat
mengesalkan, selain penuh
sesak, juga tidak bisa
mendekati artis. Belum lagi
untuk keluar dari Mall Taman
Anggrek butuh Perjuangan.
Kulangkahkan kakiku keluar
dari mall, namun mataku
tertumbuk pada pojokan
tempat artis yang mau tampil
sedang saling canda, beberapa
artis senior juga berada di situ,
namun mataku lebih tertuju
pada wanita berjilbab warna
abu abu yang sedang
digandeng mesra oleh
suaminya, aku mencoba
mendekat, aku mengenal
wanita ini sejak lama sebelum
menjadi istri salah satu aktor
beken Indonesia. Ketika MC
memanggil nama aktor tersebut
untuk tampil ke panggung,
sang istri pun memberikan
semangat padanya. Aku
semakin terpana dengan jilbab
dan pakaiaanya yang sangat
kontras, pakaian abu abu
dengan jilbab abu abu. Ketika
aku mendekat, istri aktor
tersebut terkejut melihatku
“Oh Haan .. lama nggak
kelihatan .. kemana aja
kamu ?” tanya Indriani Hadi
yang merupakan istri dari
Syahrul Gunawan, wanita
muslimah ini cukup sopan,
menyalamiku dengan hanya
bersentuhan pada jari jariku,
tidak bersalaman “Baik .. masih
banyak pekerjaan “ kataku
enteng dengan sebentar
memandang kesintalan
tubuhnya, aku menjadi
terangsang dengan kontrasnya
pakaian itu, ditunjang dengan
jilbabnya yang anggun
menambah libido birahi kumat
lagi jika melihat artis berjilbab.
Kupandang ke arah panggung,
Indriani Hadi berada di
sampingku. Sesekali mengobrol
sedang aku sendiri hanya
melirik nakal ke arah busungan
dadanya itu. Mantra yang
kudapatkan dari temanku yang
ahli di bidang klenik
kupraktekan, aku kurang yakin,
namun temanku bilang harus
yakin, karena keyakinan itu
paling penting, aku pengin
menikmati tubuhnya yang
mengundang air liurku. Aku
mencoba mengorek tentang
tempat tinggalnya setelah
menikah, ketika bertanya itu
malah wanita berjilbab ini
bertanya balik “Kapan mau ke
rumah ?” tanya Indriani Hadi
dengan membenahi jilbabnya.
“Ya ntar malam kalo bisa “
kataku enteng yang disambut
tawa Indriani Hadi “Ntar
malam ??? .. gila apaa ..
suamiku keluar kota .. ada job
“ balas Indriani Hadi dengan
tertawa renyah “Justru itu ..
bisa curhat .. ada banyak
masalah “ kataku menggoda
“Makanya .. cari istri donk “
canda Indriani Hadi dengan
gemas “Cariin donk .. yang
secantik Mbak Indri “ kataku
untuk lebih mendalami tingkah
laku Indriani Hadi. “Haaah ..
aku dah jelek “ tolak Indriani
Hadi dengan suara dilemahkan,
lirikan matanya sungguh
menggodaku. “Naah .. aku aja
senang lihat Mbak Indri
secantik ini “ kataku dengan
menatapnya tajam membuat
tatapan mataku membuat
Indriani Hadi kebingungan.
Matanya tidak berani
menatapku, namun kembali
mata itu memandangku, seolah
aku menghipnotisnya, lagian
aku cukup tajam memandang
kesintalan tubuhnya sampai
Indriani Hadi menutupi bagian
dadanya. “Iiih .. kamu
sekarang kok kayak buaya sih ?
“ lontaran kata kata pedas dari
Indriani Hadi kuanggap biasa
saja. “Yang penting tetap
lelaki .. di sana di bilang
kadal, di sini dibilang buaya ..
tapi yang penting perkasa “
sahutku dengan nada datar
“Haaaaaaaaaaah .. kamu belum
nikah sudah gituan ? ck ck ck
ck ck “ balas Indriani Hadi
dengan geleng geleng “Dah
jamannya orang muda sekarang
mengenal seks kok .. mau coba
apa ?” kataku dengan berbisik
sampai membuat Indriani Hadi
terdiam dengan menutup
mulutnya karena terkejut.
Justru itu menambah cantiknya
wanita berjilbab ini. Indriani
Hadi semakin tidak tenang di
dekatku, tangannya diremas
kuat, entahlah apa mantra dari
temanku ini manjur, tak ada
sahutand ari Indriani Hadi,
namun gemuruh nafasnya
menjadi tak karuan, sesekali
matanya melirikku, aku hanya
memberikan senyum saja.
Kusentuh tangannya untuk
lebih membuat Indriani Hadi
termakan mantraku, benar saja
selepas tangannya kusentuh
itu Indriani Hadi tidak
menolak, lalu kuremas remas
dengan pelan pelan Indriani
Hadi juga tidak menyingkirkan
tangannya, hanya bersifat
pasif, namuan matanya
melirikku sesekali “Malam nanti
akan kutiduri kamuuu “ bisikku
yang membuat Indriani Hadi
menjadi kaget. Kulepas
tangannya yang kupegang, aku
kemudian melangkah pergi dari
dekat wanita berjilbab ini.
Selepas aku lenyap Indriani
Hadi celingukan mencari aku,
terlihat kepalanya sampai
mencari cari, namun aku sudah
lenyap. Aku kemudian
menunggu sampai acara bubar,
kutunggu mobil Syahrul
Gunawan keluar dari Mall
Taman Anggrek, kuganti bajuku
agar tidak membuat curiga,
kupakai topi untuk
menyamarkan, keduanya lewat
di samping mobilku. Bokongnya
sungguh menggodaku, aku
menjadi tidak tahan. Mobil itu
keluar dari mall dan menuju ke
arah Grogol, kubuntuti mereka
sampai rumahnya, namun tak
berapa lama kemudian Syahrul
keluar dari rumahnya dengan
membawa mobilnya sendirian.
Indriani Hadi mengantar
sampai gerbang dan diciumnya
wanita berjilbab itu dan
akhirnya mereka berpisah. Aku
kemudian menyelinap masuk ke
dalam rumahnya, entah kenapa
gerbang rumah itu tidak
dikunci, herannya wanita ini
kok sendirian di rumahnya,
entah kemana anaknya, aku tak
perduli, aku terus masuk terus
sampai depan pintu, kuketuk
pintu rumahnya, dari korden
sampai pintu yang terbuka itu
seorang wanita berjilbab
membukakan pintu, melihatku
muncul Indriani Hadi menjadi
terkejut namun diam saja,
matanya memandangku “Malam
ini kau milikku, sayaaang “
bisikku dengan masuk dan
menutup pintu rumah itu.
Mantra dari temanku benar
benar mancur, terbukti wanita
berjilbab ini tidak berontak
namun tetap saja ketakutan,
kemudian menjawab dengan
nada datar “Mau apa kau
Han ?” tanya Indriani Hadi
dengan wajah setengah
bingung dan takut
“Memberikan kenikmatan
surgawi “ kataku lagi yang
disambut dengan pandangan
kosong, namun kemudian
menjawab “Jangan Haan ..
jangan “ tolak Indriani Hadi
dengan mundur, namun
kutahan pantatnya dan
kuremas remas pelan membuat
wanita ini memejamkan
matanya. “Sssssssssssh ..
ssssssshhh “ desis Indriani
Hadi dengan suara yang jelas
ditelingaku, kemudian kutarik
tangannya menuju ke sofa,
wanita ini seolah menolak
“Jangan .. jangan .. aku istri
yang setiaaa “ tolak Indriani
Hadi dengan wajah memelas,
tidak ada pemberontakan yang
frontal. “Tidak malam ini kau
setia “ kataku dengan menarik
tangannya, perlahan wanita ini
mengikuti aku dan aku
menariknya dan kudekap serta
kuremas buah dadanya
“Jangaaaaaan ..
jangaaaaaaaan .. aaaaaaah ..
pleasee .. “ tolak Indriani Hadi
dengan suara yang pelan,
memang mantra dari temanku
ini hanya membuat wanita
tidak berontak, masih
menyisakan kesadaran, tinggal
dibuai dengan rangsangan
birahi maka wanita ini akan
mudah dikendalikan. Kuremas
buah dadanya dengan lembut,
tanganku menyilang sampai
membuat wanita ini mendesah
desah keenakan. “Pleasee ..
jangan lakukaan ..
jangaaaaaaan .. uuuuuuuuh
ssssssshhh ssssssshhh “ tolak
Indriani Hadi dengan mendesis
lagi, tanganku semakin nakal.
Indriani Hadi masih
menggunakan pakaian yang
sama, baju lengan panjang
warna abu abu dan rok
panjang warna hitam,
kususupkan tanganku masuk ke
dalam baju tanpa kancing itu
dan meremas lembut buah
dadanya, Indriani Hadi sampai
terpekik “Maksiaaat .. ini
maksiaaaaaaat .. jangan
pleasee “ tolak Indriani Hadi
dengan mencekal tanganku
yang sudah masuk ke dalam
bajunya dan meremas
gundukan kebar itu, tanganku
lebih nakal lagi, melepas
cekalan di telapak tanganku
dan menyusup ke dalam cup
branya, kuremas buah
dadanya, kucium pada
jilbabnya “Mbak Indri akan
nikmat merasakan kontolku “
kataku dengan mendesakkan ke
atas selakanganku, kuremas
buah dadanya itu sampai
membuat Indriani Hadi
terpejam “Ssssssssssssssssshh
ssssssssshhh ..
uuuuuuuuuuuuuuuuuh “ desis
dan lenguh Indriani Hadi
semakin lama semakin terbuai
dengan rangsanganku itu,
kutarik kepalanya dan langsung
kupagut bibirnya, pelan pelan
wanita berjilab ini menyambut
pagutanku, namun tak lama
kemudian tangannya berusaha
menarik kepalaku, kutarik
badannya dan kini Indriani
Hadi menindihku dengan
perasangan bingung campur
nikmat, kurapikan jilbabnya
“Segera lepas celanaku ..
kontolku besar deeh “ rayuku
yang disambut dengan
gelengan Indriani Hadi,
kurangsang kembali dengan
meremas buah dadanya
membuat Indriani Hadi
menjadi terpejam lagi,
kudorong tubuhnya dan
kutindih di sofa wanita ini,
kuremas lagi kuat dadanya
sampai membuat Indriani Hadi
semakin termakan birahi.
“Uuuh .. ssssssssshhh ..
mmmmmmmhh .. enaaaaak ..
sssssssshh jangaaaaaaan ..
ssssssssshh .. “ desis Indriani
Hadi semakin tenggelam dalam
rangsangan itu, kupegang
jilbabnya dan kutahan
kepalaku, kupagut dengan
lembut sampai Indriani Hadi
memejamkan matanya
menikmati pagutan itu.
Kuangkat kepalaku dan kubuka
celana panjang, celana
dalamnya sekalian aku tarik,
mata Indriani Hadi menjadi
melotot melihat batangku yang
ngaceng besar itu, matanya
menggeleng geleng, kemudian
mengalihkan pandangan seolah
menolak penis besar,
kuarahkan kepalanya yang
berjilbab itu, matanya kini
memandang ke batangku,
tanganku turun dan memegang
baju warna abu abu itu dan
kutarik ke atas, Indriani Hadi
menolak namun lama lama
menyerah, membiarkan aku
membebaskan tubuhnya dari
penutup bagian atas.
Kubiarkan jilbabnya tetap
bertengger, Indriani Hadi
sampai menutupi dadanya,
namun kuturunkan. “Jilat
kontolku sayaaang “ kataku
dengan menekan kepalanya di
belakang jilbabnya itu. Habis
itu langsung ke belakang
tubuhnya , menarik kaitan rok
itu, reslutingnya aku tarik.
“Mbak Indri lepasin dulu
roknya yaa .. kita telanjang
deeh “ sahutku yang tidak
dijawab, Indriani Hadi malah
memegang batangku. “Dikocok
aja dulu Mbak “ rayuku yang
dijawab dengan kocokan pelan
Indriani Hadi itu. Kubiarkan
wanita itu mengocok batangku
pelan pelan, kulepas kemudian
kaitan branya, luar biasa
bentuk buah dadanya, tidak
besar namun cukup montok
juga, putih dan sangat segar
dengan punting agak besar.
“Susumu segar Mbak Indri “
kataku dengan menarik
kepalanya dan kudorong
dadanya agar rebahan, kali ini
wanita berjilbab tidak menolak,
kutari roknya beserta celana
dalamnya, kulucuti wanita ini
sampai telanjang bulat hanya
menyisakan roknya saja. Aku
kemudian membuka bajuku
dan kulepas cepat, kemudian
celanaku juga aku buang,
Indriani Hadi hanya menatapku
dengan nafas tak karuan.
Kutekuk kedua kakinya agar aku
bisa masuk ke dalam
selakangannya, ketika aku
hendak membungkuk tangan
kanan wanita berjilbab ini
menahan “Jangaaan
aaaaaaaah .. dosaaaaaaaaaa “
sahut Indriani Hadi dengan
menahan kepalaku dengan
tenaga yang seolah olah tidak
menahan kuat. “Sudaahlah
Mbaak Indri . kita sudah sama
sama telanjang .. “ kataku
menarik tangan itu, kusaksikan
vaginanya benar benar luar
biasa indah, jembutnya tipis
dan rapi, lubangnya
menyempit, aku kemudian
langsung menjilati memeknya
dan tanganku meremas remas
buah dadanya sampai
membuat Indriani Hadi
merintih, melenguh dan
mendesah tak karuan
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaah..ssssssssssssshh
sssssssssshh ssssssssssshh ..
hhhhh … aaaaaaaauuh ..
huuuuh .. enaaaaaaak ..
teruuuuuuuuuuusss
aaaaaaaaaaaaaaaaaah “ desis
Indriani Hadi dengan tak
karuan itu, kedua tangannya
kuat memegang kepalanya yang
berjilbab, nafasnya semakin
memburu, tubuhnya yang
telanjang dan hanya
menyisakan jilbab itu semakin
membuat tubuhku semakin
panas, kemolekan istri sakinah
ini sudah dalam kekuasaanku.
Kugali terus vagina Indriani
Hadi yang sudah termakan
gairah birahi itu, kujilati
vaginanya yang sempit itu,
wanita berjilbab ini
menggelinjang bak cacing
kepanasan, geliat tubuhnya di
sofa itu kian basah oleh
keringat yang membanjir,
ketika hendak melepas
jilbabnya aku langsung
menahan tangannya, Indriani
Hadi memandangku dengan
mata sayu, giginya menggigit
bibirnya dengan kuat tak tahan
kenakalanku yang makin nakal
meremas buah dadanya
dengan lembut sampai
Indriani Hadi melihat tanganku
yang meremas nakal itu.
Matanya kemudian menatapku
dengan pandangan
menggeleng geleng,
kesadarannya semakin tampak,
seolah olah mantra yang
kuberikan semakin lama
semakin tidak kuat lagi, seolah
wanita berjilbab ini tidak
terpengaruh mantra,
kemungkinan besar karena aku
belum menguasai mantra,
selama ini hanya
mengandalkan feeling. Kembali
kuoral vaginanya wanita
berjilbab ini sehingga Indriani
Hadi langsung memejamkan
matanya “Uuuuuuuuuh ..
ssssssssssshhhhhhhhhh
ssssssssssshhh hhhhhhhhh ..
mmmmmmmmmhhh .. “ desis
Indriani Hadi dengan
mendongakan kepalanya.
Sementara aku di selakanganya
menjilati lubang yang sudah
membasah itu, lubang yang
sempit itu aku sibakan dengan
lidahku, yang kanan kusibakan
membuat Indriani Hadi
menggeliat tak karuan,
demikian daging sebelah kiri
gantian aku sibakan sehingga
wanita berjilbab ini semakin
terbuai oleh nafsu birahi
“Haaaaan aaaaaaaaaaaah ..
aaakuu nggak kuaaaaat
aaaaaaah .. sudah
aaaaaaaaah .. pleasee ..
masukin .. aaaaaaaaah .. “
lenguh Indriani Hadi dengan
memandangku kembali,
matanya kemudian tertuju ke
selakanganku, bibirku terus
menghisap lubang itu
membuat wanita berjilbab ini
sampai terpejam erat
merasakan sensasi oralku.
“Kamu nakaaaal aaaaaaaaaaah
pleaseeeee “ erang Indriani
Hadi dengan tangannya
telentang, tangan kanannya
sampai mendorong meja sofa
itu, lubangnya semakin
membesar, kumainkan
klitorisnya dengan kujilat dan
kusedot “Gila aaaaaaaah ..
aduuuh Haaaaaaan ..
pleaaaaaaaaaseeeeeeee “
lenguh Indriani Hadi dengan
kembali bola matanya memutih
tak kuat rangsanganku,
lubangnya sangat sempit, kini
tanganku masuk ke dalam
lubang itu mengorek ke
samping membuat jeritan
Indriani Hadi semakin
membahana.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “
jerit Indriani Hadi dengan
kuat, jepitan pahanya kini
semakin menguat di kepalaku,
kumainkan kembali klitorisnya
dan membuat Indriani Hadi
membusung ke atas, kuremas
remas buah dadanya agar bisa
mendapatkan orgasme.
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaw
“ erang wanita berjilbab ini
sambil mencengkeram kuat sofa
itu. Tubuhnya menegang kaku,
kemudian berdebam ke bawah
dengan nafas ngos ngosan,
vaginanya mengucurkan cairan
panas membasahi sofa dan aku
terciprat di bibirku, kutekan
pahanya dan kuelus elus paha
mulus Indriani Hadi, kemudian
aku merapikan jilbabnya yang
miring itu. Kuletakkan
handphone yang berada di
meja sofa itu dan kuarahkan ke
tubuh kami agar bisa merekam
adegan yang kuinginkan ini.
Indriani Hadi memejamkan
matanya dengan tangannya
menggapai gapai, aku
merangsangnya pelan pelan,
pahanya yang sangat mulus itu
menjadi incaran tanganku,
mengelus dari paha sampai di
pinggangnya kemudian naik
dan menindih wanita berjilbab
ini, Indriani Hadi kemudian
membuka matanya, dugaanku
benar, wanita ini sudah tidak
dalam kendali mantraku, ketika
membuka matanya langsung
saja Indriani Hadi menjerit
“Aapaa apaaan ini Han ?
pleasee .. jangan ! Jangan ..
ini dosaaa ! tolong ! “ Indriani
Hadi seakan akan hendak
berontak. Kubekap mulutnya
dengan tangan kananku, dan
tangan kiri memegang
batangku dan kuarahkan ke
vaginanya, Indriani Hadi
sampai melotot merasakan
vaginanya ada benda tumpul
masuk ke selakangannya
“Mmmmmmmmmmmmh …… “
suara yang keluar dari mulut
Indriani Hadi yang kubekap
“Jangan teriak sayaaang ..
rasakan kontolku “ kataku
mendesakan batangku agar
bisa masuk, Indriani Hadi
sampai terkaget kaget dan
melotot, bahkan hendak
berontak Indriani Hadi semakin
ketakutan, sial mantraku sudah
tidak mempan lagi, kini wanita
berjilbab ini semakin kuat
berontak, tangannya mencakar
lenganku, namun aku gantian
mengunci tangannya,
kurentangkan kedua tangannya
“Teriaklah, sayaaang .. kau
lihat kamera di meja itu ?”
ancamku “Haaan
aaaaaaaaaaauuh .. jangan
lakukan Haan .. jangan kaaau
aaaaaaah aaaaaaaaaauh “
pemberontakan itu semakin
kuat, namun desakan penisku
semakin dalam membuat
Indriani Hadi semakin
melemah pelan pelan. “Aku
sudah lama menginginkan
dirimu Mbak Indri .. “ kataku
yang dijawab dengan ludahan
di mukaku “Kau biadab ! “ maki
Indriani Hadi yang sudah sadar
kalo vaginanya sudah
dimasukan batangku walau
kurang dari separo. “Ayolah
Mbak .. sudah tanggung
nich ..” kataku mendesakkan
batangku pelan membuat
Indriani Hadi menjerit lagi
“Jangan Haaan .. jangan ..
auuuh .. ooh .. vaginaku “ jerit
Indriani Hadi dengan berusaha
melepaskan tanganku. “Ayo
deh Mbaak .. diperkosa nggak
enak .. ayo deh, sayaaang .. “
“Han .. kenapa kamu nggak
minta baik baik .. malah
memperdaya aku ?” tanya
Indriani Hadi dengan wajah
memelas. “Aku tidak
memperdaya Mbak Indri,
birahilah yang memperdaya
kita “ kataku dengan akal
bulus. “Tapi Han .. aku ini
muslimah .. ini dosa besar ..
aduuh .. Haan .. jangan
teruskan … aaaaaaaaaaauh “
teriak Indriani Hadi ketika aku
menarik dan menenggelamkan
batangku lebih dalam. “Enak
khan Mbak ? kontolku sesak
dalam memek Mbak Indri “
kataku dengan wajah melotot
karena kesakitan batangku
dijepit dalam vaginanya yang
sempit itu. “Kusodok sodok ya
Mbak .. Mbak Indri nikmati
saja .. lagian Mbak Indri makin
seksi dengan berjilbab itu”
kataku dengan memandang
wajahnya itu. “Sesaak Haan ..
jangan teruskan, ndak muaaat
aaaaah “ elak Indriani Hadi
dengan memalingkan wajahnya
“Kalo begini bagaimana ? “
tanyaku dengan menghujamkan
batangku membuat Indriani
Hadi mendongak kesakitan
“Aaaaaaaaampuuuuuun
aaaaaah aaaaaaaaaaaaaauh
sssssssssshh ssssssssshhh
hhhh “ jerit Indriani Hadi
dengan nafas ngos ngosan.
Jepitan vaginanya semakin
rapat seiring batan besarku
masuk lebih dalam. “Ayo deh
Mbak Indri .. goyang deeh ..
nih aku genjotin ya “ kataku
sambil menggejotnya, ketika
aku menggenjot itu Indriani
Hadi menahan ke pahaku
“Sudahlah Han .. tapi .. tapi “
sahut Indriani Hadi dengan
wajah kawatir “Tapi kenapa
Mbak “ kataku menahan
sodokanku “Aku takut
ketahuan .. “ ujar Indriani Hadi
dengan lirih “Tenang aja Mbak
Indri .. yang penting nikmat ..
rasakan kontolku ya Mbak ..
tanggung sudah masuk ke
memek Mbak Indri, jangan
menangis donk “ hiburku
dengan mengelus elus pipinya
selepas tangannya kulepas.
“Kamu sangat jorok .. “ maki
Indriani Hadi dengan
memandangku sayu Aku
kemudian kembali
menggejotnya, menindih
tubuhnya dan kuremas buah
dadanya, Indriani Hadi
kemudian menanggapi dengan
memegang kepalaku dan
mengajak saling berpagutan,
kami semakin terbakar birahi.
“Aaaaaaaaauuh aaaaaaaah ..
memekmu enaaaak aaaaaaah ..
aaaaaaaayo Mbaaaaak
uuuuuuh ..ssssssssshh
sssssssssshh hh “ desisku
ditengah genjotan naik turun
di selakangan wanita berjilbab
ini, kami terus saling bergerak
“Haaaaaan ooh .. enaaaaak
aaaaaaaaaaaah .. teruuuuuusin
aaaaaaaaah enaaaaaaak ..
sssssssssh sssssssssshhh “
erang Indriani Hadi ketika aku
melepas pagutan itu, Indriani
Hadi ikut menggoyangkan
pantatnya mengimbangi aku,
aku kemudian tersenyum
“Jangan lepas jilbabmu
Mbak .. aku suka kau berjilbab
“ “Tauk “ jawab wanita
berjilbab ini dengan singkat,
genjotan demi genjotan
kulakukan, Indriani Hadi
sampai terpejam merasakan
sodokanku yang semakin cepat
“Haaan aaaaaaah .. nggaaaaak
kuaaaaaaaat aaaaaaaaaah “
teriak Indriani Hadi dengan
suara keras, jilbabnya sampai
menutupi buah dadanya,
kuremas buah dada itu di
bawah jilbab warna abu abu
itu, luar biasa sensasi
remasanku di buah dadanya
yang terbalut jilbab “Haaan ..
aaakuu sudaah nggak taaaa
taaa haaan “ erang Indriani
Hadi dengan memejamkan
matanya, dadanya ikut naik
turun seiring genjotan itu.
Tubuhnya semakin melemah
dan vaginanya semakin
menyempit dengan cepat,
Indriani Hadi sampai tidak
tahan lagi, tubuhnya kembali
menegang kaku, matanya
memutih, suaranya hanya
merintih dan mendesah serta
melenguh.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaw
“ erang Indriani Hadi panjang
dengan wajah penuh keringat,
jilbabnya sampai setengah
basah. Kuhentikan sodokanku
ketika vaginanya kembali
memancarkan cairan panas
membasahi batangku. Lepas itu
aku langsung menarik
batangku, kemudian mengocok
batangku sendiri, aku ingin
memuntahkan isi penisku di
atas wajahnya. “Aaaaaaaaauh
aaaaaaaaah ssssssssshhh “
desisku merasakan kocokanku
sendiri, aku mengocok cukup
lama sehingga aku sampai
tidak kuat lagi, kocokan yang
lama dan cepat itu semakin
lama semakin membuatku
ingin muncrat di penisku,
ketika hendak mencapai
orgasme dengan cara manual
itu, aku menghentikan, kulihat
Indriani Hadi yang mengelap
mukanya dengan ekor
jilbabnya, aku langsung
berpindah mengangkang,
kukocok penisku, pelan pelan
penisku mulai memuntahkan
spermaku, muncratan pertama
langsung mengena hidung
Indriani Hadi. “Aapaaaaan
Haaaaaaaaaaah “ pekik Indriani
Hadi kaget merasakan ada
lendir menempel di hidung
sampai dahinya, Indriani Hadi
sampai terperanjat dan
membuka matanya, namun aku
terus mengocok batangku,
spermaku muncrat banyak
sekali “Haaaaaan pleasee
aaaaaah “ tolak Indriani Hadi
dengan menutup mukanya,
akibatnya tangan lentik
Indriani Hadi penuh dengan
spermaku. “Jangan ..
jangaaaaaaaaaan “ tolak
Indriani Hadi dengan membuka
tangannya, ketika hendak teriak
itu, aku langsung
menyumpalkan batangku masuk
ke mulutnya. Indriani Hadi
sampai tergangga namun
terlambat, batangku masuk
“Telaaaaaaaaaaaaaaan,
seedooooooooot “ ancamku,
Indriani Hadi tak bisa menolak
karena ketakutan, disedotnya
penisku itu dengan pelan, sisa
sisa air maniku disedot dan
dengan berat Indriani Hadi
sampai masuk
kerongkongannya. Kutahan
kepalanya, kutarik penisku.
Kukocok lagi untuk
mengeluarkan sisa sisa air
maniku, kusemprotkan ke
jilbabnya, sehingga kini wanita
berjilbab ini penuh dengan
sperma lendir kental. “Kenapa
kau lakukan ini Han ? aku tak
suka “ maki Indriani Hadi
“Karena Mbak Indri nolak nolak
“ jawabku singkat “Kenapa
nggak kau semprotin di
dalam .. aku nggak suka di
luar .. jijik kalo di mukaku “
debat Indriani Hadi dengan
wajah masih kesal. “Kalo nggak
mau lagi .. sekujur tubuhmu
kusemprotin lagi “ “Jangan
Han .. oke deh Han .. aku mau
aja .. tapi kau jangan
sembarangan nyimpen video
aib ini, cukup kita berdua
pegang rahasia ini .. “ jawab
Indriani Hadi dengan
mengelap mukanya yang
berlendir itu, tangannya
sampai berlepotan spermaku.
“Kita mandi yuk Mbak ..
kumandikan Mbak Indri .. kita
terusin di lain tempat “ ajakku
yang disambut anggukan
kepala wanita berjilbab ini.
“Janji ya Han .. jangan bocorin
ini .. nggak mau aku .. ini
sudah doooooos “ jawab
Indriani Hadi dengan kubekap
mulutnya “Sudahlah .. jangan
bilang itu .. kita nikmati saja
ya “ kulepas bekapanku,
tanganku juga berlendir.
Kutarik tangannya dan
kemudian kupondong wanita
berjilbab ini. “Aku pengin
ngentotin kamu dengan
berjilbab lagi “ ajakku yang
disambut anggukan Indriani
Hadi dengan tersenyum
“Boleh .. dimana ?” tanya
Indriani Hadi dengan
tersenyum “Aku pengin Mbak
Indri ngangkang di tangga
itu .. belum pernah khan gaya
doggy style ?” tanyaku “Boro
boro .. tapi Han . penismu
gedhe banget ya “ tanya
Indriani Hadi dengan bloon,
kubawa wnaita ini ke kamar
mandi, kuturunkan kemudian
kutarik jilbabnya. Kumandikan
wanita berjilbab ini dengan
kusabuni, demikian pula aku
pun diguyur dengan semprotan
air di tubuhku, rasa dingin
menggelayut tubuhku, dengan
telaten kami saling menyabuni,
Indriani Hadi sering tersenyum
ketika mencuci batangku itu
yang kembali ngaceng.
Tangannya terkadang nakal
berlama lama di penisku. Aku
juga semakin nakal sering
menyabuni pada bagian buah
dadanya yang segar dan ranum
itu, kurasakan kelembutan
buah dadanya walau sudah
menyusui anaknya dua kali,
namun buah dadanya benar
benar kenyal dan segar, kami
berdua sambil berdekapan di
dalam bathtub itu, sesekali
kucium pipinya dan Indriani
Hadi tidak menolak. Bahkan
Indriani Hadi semakin senang
dengan kenakalanku sesekali
meraba raba vaginanya dalam
air itu. “Ih .. kamu kok nakal
sekali ya, sayang “ rajuk
Indriani Hadi di dalam bathtub
itu “Habis tubuhmu segar
banget, aku sering nggak tahan
deh lihat Mbak Indri “ sahutku
dengan gemas memalingkan
kepalanya dan kupagut,
Indriani Hadi pun menanggapi
pagutanku, pagutan kami
sangat mesra, terbukti Indriani
Hadi terus melakukan pagutan
ketika aku hendak berhenti.
Aku terus melayani pagutan
Indriani Hadi yang kemudian
langsung berbalik menaikku
dan menopangkan tangannya
dipundakku dengan tersenyum
“Aku suka kamu Han, sayaang ..
kamu romantis deh “ sahut
Indriani Hadi dengan
tersenyum “Aku sudah tidak
sabaran pengin kontoli dan
ngentotin Mbak Indri lagi “
sahutku dengan memegang
pinggangnya “Idih .. kamu kok
jorok banget sih .. “ sahut
Indriani Hadi dengan mata
membelalak. “Please .. segera
memekin kontolku yaa .. ayo
deh .. nggak usah dipikir .. aku
pengin Mbak Indri juga jorok,
biar makin nikmat malam ini “
ajakku yang disambut dengan
gelengan kepala Indriani Hadi
namun kemudian tersenyum
padaku dan kembali
memagutku sebentar “Ayo
deeh .. kita lanjutin di
tangga .. aku pengin diewe
dari belakang, pengin
merasakan dikontoli lagi sama
kamu “ ajak Indriani Hadi
dengan berdiri dan keluar dari
bathtub dan menarik tanganku,
kami berdua keluar dengan
bertelanjang setelah
mengeringkan tubuh kami
dengan handuk, Indriani Hadi
menarikku keluar kamar mandi,
kemudian kami keluar menuju
ke ruang depan ketika lewat
ruang tengah, Indriani Hadi
menarik jilbab yang masih rapi
dibekas strika pakaian itu,
dipakainya jilbab itu dengan
rapi kemudian tersenyum
padaku, kuremas pantatnya
yang berisi itu sampai Indriani
Hadi tersenyum menggodaku
“Kamu nakal sekali,
sayaaaaaaang “ bisik Indriani
Hadi dengan mesra seolah olah
pengin menelanku bulat bulat,
apalagi tangannya memegang
penisku dengan meremas. Aku
kemudian menyaut kerudung
yang tersampir di kursi setrika
itu. Indriani Hadi sampai tidak
mengerti. “Buat apa itu,
sayang ?” tanya Indriani Hadi
pengin tahu. Aku tak
menjawab hanya merangkul
wanita berjilbab bertelanjang
ini, buah dadanya benar benar
sekal dan ranum, mulus dan
puntingnya mencuat tegak,
kuremas sebentar dan kutarik
ke arah tangga menuju lantai
atas itu. “Mbak Indri sekarang
kangkangkan kaki yaa .. aku
pengin oral memek Mbak Indri
“ sahutku sambil meletakan
kerudung itu di anak tangga
“Oke deeh .. pelan ya sayaang “
sahut Indriani Hadi dengan
menaikan kaki kirinya ke anak
tangga yang lebih tinggi, aku
kemudian mengarahkan
mulutku menuju ke
selakangannya, Indriani Hadi
sampai meringgis ketika
lidahku dengan nakal mengoral
tempeknya itu “Oh Haaan ..
enaaaaaaak .. teruus sayaang ..
mainin memekku .. aaaaaaaaah
ssssssssh ssssssssssshh hhh ..
aaaaaaaaaaauh .. lidaaahmu
aaaaah sayaaaaaaang ..
nakaaaaal “ erang dan desis
Indriani Hadi dengan mata
memandang ke bawah di mana
aku menjilati memeknya yang
dengan cepat membasah itu.
Lubang kemaluan yang sempit
itu dagingnya aku kuakan,
kekiri kanan sampai membuat
Indriani Hadi mendengus tak
karuan, pegangan tangannya di
pagar tangga itu dikuatkan.
“Haaaaan .. sssssssssshh
ssssssssssssssshh hhh .. hhh
ssssssshh .. teruuuuuuuus ..
enaaaak aaaaaaaah ..
waaaaaaaauh waduuuuh ..
aaakuu aaaaaaah ..
ketagihaaaaaan .. enaaaaaaaak
bangeeeet .. teruuus sayaaang
ssssssssssh sssssssssshh “
desis dan desah wanita
berjilbab ini tak karuan,
jilbabnya kembali membasah di
dekat pipinya itu. Gelengan
kepala itu sampai membuat
ekor jilbabnya menutupi buah
dadanya. “Remes susu Mbak
Indri, sayaaang .. pleasee “
ajak Indriani Hadi dengan tak
sabaran, kemudian
memejamkan matanya
merasakan oralku yang semakin
menggila, kusedot kuat lubang
vaginanya sampai membuat
wanita berjilbab ini menjerit
tak karuan
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaw
“ teriak Indriani Hadi dengan
suara nyaring, kuremas buah
dadanya dengan menaikan
tanganku, kuremas buah dada
sebelah kirinya di balik
jilbabnya yang menutupi buah
dadanya, nikmat sekali,
terkadang dengan ekor
jilbabnya yang menutupi buah
dadanya aku remas, Indriani
Hadi sampai membantuku
meremas buah dadanya
“Oooooooh
enaaaaaaaaaaknyaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaah ssssssssssshhh
ssssssssshh .. “ desis Indriani
Hadi dengan menggeliat ke
sana kemari dengan tangan
kirinya memegang pagar
tangga sekuatnya. “Sudaah
sayaaaaaang .. sudaaah ..
jangan bikin Mbak Indri
orgasme .. aku pengin
dientotin sampai orgasme ..
gantian dong aaaaah . aku oral
kontolmu “ sahut Indriani Hadi
dengan suara yang jorok dan
kepingin, bahkan tangannya
sampai memegang kepalaku.
Kepalaku akhirnya menjauh
dari vaginanya yang memerah
akibat oralku, bahkan aku
sempat menyedot klitorisnya
sampai membuat Indriani Hadi
meringgis sambil menggigit
bibirnya kuat. Aku kemudian
berdiri, gantian Indriani Hadi
yang berjongkok dan
memegang batangku serta
dikocok. “Kontolmu gedhe
banget Han .. lebih besar dari
punya suamiku “ sahut Indriani
Hadi dengan memandangku
sambil tersenyum. “Iyaa ..
nikmati saja Mbak Indri .. aku
senang jika Mbak Indri mau
rela bercinta denganku “
sahutku mengelus elus
kepalanya yang berjilbab itu.
“Asal kamu mau pegang
rahasia deh “ sahut Indriani
Hadi dengan menjilati
batangku dengan rakus. “Terus
Mbak Indri .. uuuuuuuh ..
lidahmu nakal, sayaaaaaang “
sahutku dengan mengelus elus
kepala wanita berjilbab ini.
Jilatan demi jilatan yang rakus
dan cepat itu sampai
membuatku menahan nafas,
kutahan sensasi seksku yang
naik berlipat lipat melihat
wanita berjilbab ini, yang
sehari hari merupakan wanita
yang sangat taat beribadah,
taat dalam aturan keluarga,
namun kini sudah menjadi
penyelingkuh, menyukai
petualangan seks bersamaku.
Jilatan demi jilatan itu sampai
membuat batangku membasah,
kemudian batangku dimasukan
dalam mulutnya namun sangat
sesak dalam mulutnya,
dikeluarkannya batangku dan
dikocok kocok “Gedhe
aaaaaaaaah .. “ sahut Indriani
Hadi dengan tersenyum manja,
kemudian kembali menelan
batangku dengan paksa,
sehingga giginya sampai
bersentuhan dengan batangku
“Aaaaaaaah aaaaaaauh Mbak
Indri aaaaaaah .. gigimu
aaaaaaaaaah “ sahutku dengan
bertahan sekuatku kesakitan
dan nikmat dioral itu. waniat
berjilbab ini
mengeluarmasukan batangku
berulang ulang, bahkan air
liurnya sampai menetes ke
lantai. Sedotan demi sedotan,
permainan lidahnya lumayan
piawai mempermainkan
batangku di dalam mulutnya.
Nafasnya semakin memburu,
dengan rakus batangku
berulang ulang dimainkan
dengan lidah dan bibirnya
“Sudah Mbak Indri ..
sudaaaaaah .. trim yaa “
sahutku dengan membungkuk
kemudian memegang kedua
lengannya dan kuangkat agar
berdiri sejajar denganku. “Ya
Han .. aku suka sama kontol
besarmu .. tapi Han .. kalo
pengin ngewein aku lagi
kabarin yaa .. awas kalo nggak
mau “ sahut Indriani Hadi
dengan nakal sambil
membenahi jilbabnya agar rapi
kembali, kupagut bibirnya
sebentar. “Lha tadi nolak nolak
“ debat “Ah kamu .. tadi khan
belum ngerasain enaknya
kontol besarmu “ sahut
Indriani Hadi dengan
mengerling nakal. “Enak ya
kontolku ?” tanyaku Indriani
Hadi tidak menjawab lalu
membelakangi aku, kedua
tangannya berpegangan pada
pagar tangga itu, kuambil
kerudung itu dan aku hendak
menutup matanya “Haan ..
jangan deeh . pleasee “ tolak
Indriani Hadi “Enaaaak kok ..
kamu akan merasakan
nikmatnya dikontoli dengan
tutup mata .. biar pikiranmu
ngeres membayangkan kontolku
keluar masuk memek Mbak
Indri “ sahutku dengan
mengikatkan kerundung itu
sehingga Indriani Hadi kini
tidak bisa melihat “Aduuh
Han .. kamu nakal sekali ..
nanti gantian ya .. kalo di
tempat tidur kamu gantian
Mbak Indri tutup matamu “
balas Indriani Hadi dengan
berpegangan kuat “Oke deh
Mbak .. tahan ya Mbak ..
kontolku mau masuk memek
Mbak Indri .. nungging yaaa “
kataku dengan mundru
sejengkal, Indriani Hadi
kemudian menungging dengan
kaki mengangkang itu. “Tunggu
sebentar yaa .. agar nyaman
kakimu kuganjal bantal “
kataku dengan turun cepat
mengambil bantal sofa, tak
lama kemudian aku meletakan
bantal itu di kaki sebelah kiri
Indriani Hadi. “Ok deh Han ..
posisi yang mantap deh ..
segera masukin kontol
besarmuu .. gelaaap aaaah “
sahut Indriani Hadi dengan
menggelinjang karena aku
meremas buah dadanya
“Masukin aaaaaah .. jangan
ngeremes susuku teruus
pleasee “ rajuk Indriani Hadi
tidak tahan lagi, kupegang
kontolku dan kuarahkan ke
vaginanya dengan pelan pelan,
Indriani Hadi sampai
menggigit bibirnya merasakan
desakan penisku yang hendak
masuk ke vaginanya yang
membasah merah itu, pelan
pelan batangku masuk di
kepala penisku membuat
Indriani Hadi mendesis
“Sssssssssssssssh
ssssssssssshhh
hhhhhhhhhhhhhhhhhh …
mmmmmmmmmh ..
sssssssshhh “ desis Indriani
Hadi dengan suara yang
semakin santer, wanita
berjilbab ini sudah tidak tahan
lagi disodok sodok dari
belakang. “Pelaan
aaaaaaah ..sakit memekku
sayaaang .. kontolmu gedhe
banget “ sahut Indriani Hadi
dengan berpegangan kuat pada
pagar tangga itu “Yaaa ..
tenaang yaa .. jangan
menggeliat kayak gitu .. susah
masuk kontolku “ kataku
dengan memegang kedua
pingganya, kutekan batangku
agar melesak masuk sampai
membuat Indriani Hadi
berteriak
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh..”
jerit Indriani Hadi kesakitan
ketika batangku kembali
melesak masuk “Tarik, sayaaang
tekan aaaaaaaah uuuuuuuh ..
rasanyaa aaaaaaaaaah
nikmaaaaat ooh .. nikmatnya
ditutup mataku .. hanyaaa
aaaaaaaah .. terbayaang
kontolmu aja, sayaaaaaaang “
sahut Indriani Hadi dengan
menghembuskan nafasnya kuat
kuat ke depan, kepalanya yang
berjilbab itu menggeleng
geleng, kutarik batangku dan
kudesakan lagi membuat
batangku semakin amblas
terjepit kuat dalam vagina
becek wanita berjilbab ini.
Penisku kini sudah mencapai
separo, jepitan vagina Indriani
Hadi memang sangat ketat
sekali, penisku terasa diurut
urut dengan gemas, malah
disedot dari dalam, Indriani
Hadi sampai menopangkan
kepalanya di pagar tangga itu
“Aaaaaaaaaauh Haaaaaaaan
……. sssssssshhh sssssssshhh ..
sssssshh . teruus Haaaan ..
teruus sayaaang ..
tenggelamkan . segera genjot
Mbak Indri “ sahut Indriani
Hadi dengan nafas memburu
itu. nafasnya turun naik
merasakan penisku sudah
menyeruak masuk lebih dalam.
“Sayaaaaaaang aaaaaaaah …
memekku aaaaaah …
kontolmuuu aaaaaah ..
seseeeeeek …. uuuuuuuh ..
Haaaaan ..uuuuuuuh gedhee
banget aaah .. otakku
aaaaaah .. hanya
membayangkan kontolmu
muluuu … hihihihihi “ sahut
Indriani Hadi dengan tertawa
cekikikan “Nikmat khan,
sayaaang “ kataku dengan
menekan lebih dalama
berulang ulang sehingga
batangku amblas dalam vagina
wanita berjilbab ini. “Iyaa ..
aaah .. otakku hanya
membayangkan kontolmu
aaajaaaaa .. aaaaaauh Haan ..
kurasakan kontolmuu
aaaaaah .. “ lenguh Indriani
Hadi dengan menggeliat karena
aku meremas kedua bukit
kembarnya, kupeluk tubuhnya
dan aku mendiamkan sebentar
“Segera genjotin Mbak Indri
deh .. nggak tahan kalooo
kamu diaam
aaaaaaaaajaaaaaa ..
pleaseeeeeee “ rengek wanita
berjilbab ini. Aku kemudian
menarik pantatku dan
kusodokan membuat Indriani
Hadi langsung melenguh tak
karuan “Aaaaaaaaaauh Haan ..
aaaaauuh Haan .. pleasee ..
aaah . kontooolmu tergambaaar
dalam otakku aaaaaaahuuh
uuuuuuuuuh teruuuuuuuus
ssssssssssssh sssssssshh hhhh
“ lenguh Indriani Hadi dengan
nafas memburu, kepalanya
mengeleng kesana kemari,
apalagi remasanku semakin
kuat dan keras membuat
Indriani Hadi semakin
menggelinjang tak karuan
“Sayaaang aaaaaah nggak
kuaaaaat aaaaaaaaah .. jangan
pelaaaan cepeeeeeeeeeet “
sahut Indriani Hadi dengan
menahan tanganku yang terus
meremas buah dadanya itu,
kekenyalannya sangat
kurasakan, buah dadanya yang
ranum dan sekal itu sangat
nikmat kuremas remas.
“Uuuuuuuuuuuh ..ssssssssssh
ssssssshh sayaaang
teruuuuuuuuuuus “ sahut
Indriani Hadi dengan suara
yang mendesah, sedang aku
hanya bisa ah uh ah uh terus
sambil menyodoki vagina
Indriani Hadi dari belakang
itu. Wanita berjilbab ini
semakin tidak tahan akan
genjotanku, desahan, rintihan,
lenguhan dan erangan
bersahutan, tubuhnya ikut
tergoncang seiring penisku
keluar masuk vagina Indriani
Hadi. “Yaaaaang aaaaaaaaaaah
nngaaaaaaaak ngggg
aaaaaaaaah .. nggaaaaaaaak
kuaaaaaaaat ayooo aaaaaaah
sssssssssshh sssssssshh “ teriak
Indriani Hadi yang kurasakan
vaginanya menyempit dengan
cepat, kuhujamkan kontolku
dalam dalam berulang ulang
sampai membuat Indriani Hadi
menjerit lagi “Aaaaaaaaaah
aaaaaaaaaaaaaaauh
aaaaaaaaaaaah “ sahut Indriani
Hadi dengan nyaring,
kurasakan batangku semakin
diremas kuat oleh vaginanya
itu. Indriani Hadi sudah tidak
kuat lagi, tangannya kembali
memegang pagar tangga
dengan kuat, kepalanya
menggeleng geleng, kuremas
terus buah dadanya dan
penisku keluar masuk
vaginanya. Tubuhnya
menegang kaku tak lama
kemudian mendapatkan
orgasmenya
“Haaaaaaaaaaaaaaaaaaan
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah
“ erang wanita berjilbab ini
panjang, vaginanya kusodok
dalam dalam dengan penisku
dan kuhentikan sodokanku,
kurasakan vaginanya
memuncratkan cairan panas
membasahi batangku, Indriani
Hadi sampai berkelonjotan
dalam dekapanku, tubuhnya
lemas tak berdaya kemudian,
kupeluk agar tidak melorot ke
bawah. Nafasnya serasa
hancur, kubuka ikatan kepala
yang menutupi matanya. Pelan
pelan mata Indriani Hadi
membuka namun masih
berkunang kunang. Kudiamkan
sebentar, namun tak lama
kemudian Indriani Hadi
memalingkan wajahnya dan
langsung memagutku “Luar
biasa sayaang .. kamu banyak
sensasi seks .. apalagi deh
untuk memuaskan Mbak
Indri ?” tanya Indriani Hadi
penasaran “Ada deeh ..
istirahat yaa .. “ ajakku “Oke
deeh … tapi kontolmu tetap
terbenam dalam memek Mbak
Indri ya “ selidik Indriani Hadi
dengan tersenyum. Kutarik
penisku pelan pelan sampai
membuat Indriani Hadi
meringgis, habis terserabut
yang susah itu aku kemudian
membopong wanita cantik
berjilbab ini ke sofa dan
kupangku, Indriani Hadi tak
sabaran memegang batangku
dan dimasukan lagi dalam
vaginanya “Sayaang .. aku suka
deh sama kamu .. kalo aku
minta boleh khan ?” tanya
Indriani Hadi dengan mengelus
elus pipiku. Kupandang wanita
berjilbab nan cantik ini yang
sudah ketagihan sama
kontolku, nafsu seksnya
ternyata tinggi juga. Kuberikan
senyum mesra dan Indriani
Hadi pun langsung memagut
bibirku kembali, kupeluk
wanita ini untuk membuatnya
tentram dan damai, akupun
dipeluk erat dan dihujani
dengan ciuman di leherku.
Indriani Hadi memelukku di
sofa itu dengan erat,
memberikan rasa tenang
padaku dengan mengelus elus
pada leher belakangku, aku
pun juga tak kalah memberikan
kemesraan pada istri Sahrul
Gunawan yang puas aku
kontoli dengan berjilbab,
nafasnya diatur agar cepat
pulih, demikian pula denganku
yang merasakan jepitan
kontolku di dalam memek
wanita berjilbab ini. Usapan
demi usapan itu memberikan
rasa tenang padaku, sehingga
aku kembali mendapatkan
kesegaran untuk menerus
hubungan seks terlarang ini
bersama Indriani Hadi yang
semakin kelihatan cantik dan
mengundang birahiku naik
berlipat lipat apalagi dengan
telanjang bulat dan hanya
berjilbab. Kemulusan pahanya
itu aku elus elus membuat
Indriani Hadi menjadi
kegelian. “Sayaaang ..
pleasee .. geli deeh .. elusan
tanganmu nakal sekali “ rajuk
Indriani Hadi dengan menarik
kepalanya ke belakang
sehingga berhadapan muka
denganku, bibirnya sangat
dekat denganku, memandangku
dengan mesra. “Habis aku
nggak tahan lihat tubuh Mbak
Indri .. cantik deh .. apalagi
susu Mbak Indri seger banget
“ pujiku dengan menaikan
tanganku dan meremas buah
dada wanita berjilbab ini. “Oke
deh .. kamu juga ganteng dan
gagah .. mana wanita nggak
kepencut sama kamu .. kontol
gedhe lagi” goda Indriani Hadi
dengan manja sambil mengelus
elus pipiku dengan penuh
kemesraan. Kemudian wajahnya
menunduk, seperti ada rasa
sesal harus melakukan
hubungan seks gelap ini,
kunaikan dagunya itu “Kenapa
Mbak ?” tanyaku dengan
memagutnya sehingga akal
sehat dan nuraninya kini
kembali menjadi terbuai
dengan nafsu birahi, Indriani
Hadi menanggapi lumatanku
dan kurasakan lidah Indriani
Hadi menjulur mengajakku
bermain lidah, kami sampai
megap megap saling memagut
dan menyedot itu
“Sayaaaaaaang sssssssshhh ..
shh hh .. segera kontoli aku
lagi yaaaaa .. di mana ?
keluarin pejumu di dalam
memek Mbak Indri ya” tanya
Indriani Hadi dengan
membenahi jilbab itu, kuremas
dengan lembut buah dadanya
itu. “Oke deh .. aku pengin
ngontoli Mbak Indri di sini
aja .. ya … Mbak Indri yang
menggenjotku naik turun .. aku
pengin lihat susu Mbak Indri
naik turun ketika mengenjot “
ajakku dengan menggeser
tubuhku dan Indriani Hadi pun
ikut menaikan kakinya ke atas
sofa itu, aku kemudian rebahan
di sofa itu, Indriani Hadi
menekan ke dadaku “Oke deeh
… rasain genjotan Mbak Indri
yaa .. rasakan memekku ..
aaaaah .. uuuuh .. kontolmu
nakal sekali, sayaaang ..
nakaaaaaaaaaal “ erang
Indriani Hadi kesakitan ketika
penisku menekan lebih dalam
ke vaginanya yang basah itu.
“Goyang deh Mbak Indri .. ayoo
deh “ ajakku dengan mengelus
paha mulus wanita berjilbab
ini. Pelan pelan Indriani Hadi
menaikan badannya kemudian
turun dengan pelan “Ooh
sayaang ..uuh .. kontolmu
aaaaaaah .. gesekaaannyaa ..
maakiin nikmaaaaaat .. ssssshh
aaaaaauuh aaaaaaaauuh
sssssssshh .. ayoo sayaaang ..
kontolmuuu jangaaaaan
diaaaaam ajaaaaaaa “ ajak
Indriani Hadi dengan bergerak
pelan pelan naik turun. “Iyaaa
aaaaaaaah aaaaaaaaaauuh
enaaaaaak .. aaakuu suka
memek Mbak .. enaaaaak
aaaaaaah sssssssshh
sssssssshh uuuh
jepitaaaanmuu aaaaaaaah
aaaaaaaauuh sssssshh “
erangku merasakan gesekan
yang membuat batangku
dikunyah luar biasa dalam
memek wanita berjilbab ini,
ketika naik turun itu jilbabnya
ikut bergerak melambai lambai
menyentuh buah dadanya.
Genjotan demi genjotan naik
turun itu sampai membuat
Indriani Hadi mendongak,
merintih, mengerang serta
melenguh dengan sebebas
bebasnya. Tubuhnya semakin
menggeliat ketika aku ikut
meremas pantatnya yang
sering kali menekan ke
selakanganku itu. “Sayaaaang
aaaaaaah aaaaaaaaaaauuh
sssssssshh aaaaaaaauh ..
enaaaak .. teruus
Haan ..sayaaaaaaaaaaang
…….sssssssssssshh ssssssshh ..
gilaaaaa aaaaaaaah
enaaaaaaaaknya .. uuuuuuh
ssssssssshh aaaaaaaaaaaaaw
huuuuuuuuuuh,
mmmmmmmmmmmmmmmhh ..
aaaaaaauh ssssssshh .. “ erang
Indriani Hadi dengan semakin
nikmat menggenjotku dengan
irama konstan itu. Kusaksikan
batangku keluar masuk memek
wanita berjilbab ini dengan
lancar, kusaksikan bagaimana
batangku itu ketika masuk
diperas luar biasa. “Remees
susu deeh “ sahut Indriani
Hadi dengan menurunkan ekor
jilbabnya menutupi buah
dadanya “Okeee “ sahutku
dengan melepas remasan di
pantat Indriani Hadi dan
kuremas buah dadanya beserta
jilbab itu. “Sayaaaaaang
aaaaaaaaaah .. enaaak ..
ssssshh ayoo sayaang ..
kontolmu benaar benaaaar
enaak .. besaaar .. aku suka
kontolmu sayaaang .. pleasee ..
kamu diam dulu yaa.. rasakan
sodokan Mbak Indri .. “ kata
Indriani Hadi menekan ke
dadaku. Indriani Hadi
mengatur sedikit mundur,
kemudian maju mundurkan
pantatnya menggesekan
batangku “Aaaaaaaauh
aaaaaaaaaaaaaaaaaaah
Mbaaaaaaak …. Mbaaaaak
Indriiiii nakaaaaaaal ..
nakaaaaaal ……aaaaaaaaaah
enaaaak teruus Mbaaaak ..
enaak .. “ erangku merasakan
gerakan Indriani Hadi yang
maju mundur menghajar
kontolku keluar masuk,
batangku sampai berbunyi
menggesek, makin nikmat dan
kami semakin basah oleh
keringat birahi itu. “Iyaaa
aaaaaah aaaaaauuh
sssssshhh .. eeeeeeh .. teruus
yaaa “ ajak Indriani Hadi
dengan maju mundur sehingga
batangku semakin lama
semakin lancar keluar masuk,
gesekan demi gesekan itu
sampai membuat Indriani Hadi
menggeleng geleng tanda
nikmat merasakan batangku
keluar masuk vaginanya.
“Uuuuuuh saaaaaaaayaaaaang
capeeeeeeek aaaaaaaaah “
sahut Indriani Hadi dengan
memelankan genjotannya
kemudian diam. “Gantian aku
deeh .. Mbak Indri diam yaa ..
tapi naik dikit pantat Mbak
Indri .. sisakan batangku
separo aja .. rasakan sodokan
ke atas dari kontolku yaa “
ajakku dengan meremas
lembut buah dadanya “Oke .. “
jawab singkat wanita berjilbab
ini dan menyampirkan ekor
jilbabnya di pundaknya.
Indriani Hadi kemudian
menaikan pantatnya, kedua
tangannya menekan ke dadaku,
aku kemudian menyodok
nyodok ke atas “Aaaaaaaaaauh
aaaaauuh ooh Haan .. sayaang
enaak Haan .. enaaaaak ..
teruus sayaaaang .. aakuu
aaaaah .. suka kamuu .. aaaku
ketagihan sama kontolmuu “
teriak Indriani Hadi dengan
memandangku senang dan
menekan kuat ke dadaku
“Memekmu enaaak aaaaaah
aaaaaauh uuh ..ssshhh “
erangku dengan tetap
menaikan dan menurunkan
selakanganku menyodok nyodok
vagina wanita berjilbab ini
yang sudah terbuai nafsu,
Indriani Hadi tersenyum
senang sambil memandangku.
“Uuuh .. sudaah Haan .. sudah
sayaaaang .. “ sahut Indriani
Hadi tak tahan akan sodokanku
yang cepat sampai membuat
vaginanya kesakitan. “Okee
aaaaah .. capek juga genjot
memek Mbak Indri .. sempit
lagi “ sahutku yang disambut
dengan gerakan naik turun
Indriani Hadi itu dengan pelan
pelan “Aayoo sayaaaang
aaaaaaaaah aaaaaaaauuh
enaaaak … ganti gayaa yaaa “
sahut Indriani Hadi dengan
masih turun naik di
selakanganku. Indriani Hadi
kemudian berhenti, aku
bangun dan menahan pantat
Indriani Hadi agar tidak
bergerak meremas batangku
lebih parah. Aku kemudian
menaikan selakanganku dan
kupegang kedua pantat
Indriani Hadi kemudian
menggulingkan ke samping
sehingga Indriani Hadi ini
bersandar pada sandaran
punggung sofa “Mbak Indri
rebahan nyamping yaa “
sahutku dengan memberikan
pagutan pelan ke bibir wanita
berjilbab ini, ekor jilbabnya
sampai menutupi buah dada
sebelah kirinya “Genjot deeh ..
akuu dah nggak tahaaaan ..
semprotin memek Mbak Indri
yaaa .. ayoo sayaang “ ajak
Indriani Hadi dengan
memejamkan matanya.
Kuangkat kaki kanan Indriani
Hadi ke atas, kemudian aku
menyodokan batangku keluar
masuk vagina Indriani Hadi
“Aaaaaaaaaaauh saaaayaaaang
saaakit aaaaaaah ..aaaaaauh
teruus Haan .. teruus sayaang
jadi eeenaak nih .. uuuh ..
kontolmuu benar benar
mantaaaaap .. ayoo
aaaaaaaaaah ssssssssssh
sssssssshh aaaaaaauuh
teruuuuuuuuus aaaaaahh “
erang Indriani Hadi tak karuan
dengan mata terlihat bola
matanya memutih, tangan
kirinya ditekuk menahan bobot
tubuhnya “Iyaaaaaa aaaaaaah
samaaaaaaaaaaaa.. aaakuu
aaaaah “ erangku “Yaa ..
sayaaang ada apaaa ?” tanya
Indriani Hadi dengan membuka
matanya, tangan kanannya
mengatur kembali jilbabnya
yang miring hampir menutupi
matanya “Uuh .. memekmu
makin sayaang “ sahutku. Bunyi
keciplak alat kelamin kami
semakin santer “Srep ..
srep ..srep..srep..srep..srep..srep..srep
“ Kami semakin cepat bergerak
seiring dengan nikmatnya
bersetubuh itu, genjotan demi
genjotan itu sampai membuat
wanita berjilbab ini merem
terpejam sangat erat. “Ng nngg
ngg ngg aaaaaaah ..nnggak
taaa tahaaaan ..
aaaaaaaaaaauh sayaaaaaang ..
teruus “ erang Indriani Hadi
dengan terbata bata, bunyi
gesekan itu semakin lama
semakin santer akibat aku
menggenjot lebih cepat
“Sayaaaaang aaaaaaah ..
berhenti ..stop .. pleasee
aaaaaaah “ tahan Indriani Hadi
dengan membuka matanya dan
menahan ke selakanganku.
“Kenapa, sayaaaaaaaaang “
tanyaku “Sakit memekku .. “
ringgis Indriani Hadi dengan
mata berarir karena kesakitan
batangku menghujam keluar
masuk dengan cepat dan kuat
itu. “Mau ganti gaya ?” tanyaku
yang disambut dengan senyum
wanita berjilbab ini dengan
menggigit bibirnya. “Iya
deeh .. pengin nggaya yang
lain “ sahut Indriani Hadi
dengan menggodaku. Aku
kemudian kembali menarik
pantat Indriani Hadi dan
kuremas kemudian aku
menggeser dan duduk di sofa
itu. “Sekarang Mbak Indri ..
mundur yaa .. tangan Mbak
Indri bertelepak di sofa .. “
ajakku dengan memundurkan
punggungku sehingga kini
jarak tubuhnya jauh dengan
dada Indriani Hadi sedang
selakangan Indriani Hadi masih
mendudukiku, apalagi batangku
setia di dalam memek wanita
berjilbab ini “Uuh Haan ..
yaa .. aaaaaah .. kita naik
turun yaaa .. ooh Haan ..
nikmaaaaat aaaaaah teruuus
sayaaaaaaaang .. aaaah nggak
tahaaaaan aaakuu “ erang
Indriani Hadi yang ikut
bergerak seiring batangku
keluar masuk vaginanya. Kami
berdua mengambang di udara
di atas sofa itu, gesekan kedua
alat kelamin kami semakin
nikmat, Indriani Hadi sampai
menggeleng geleng dan
tertawa senang melihatku
terpejam merasakan tekanan
selakangan Indriani Hadi yang
ikut bergerak itu. “Ayoo
sayaaang sudaaah nggak
kuaaaaaat aaaaaaah “ sahut
Indriani Hadi dengan nafas
ngos ngosan itu, genjotan
demi genjotan kami semakin
cepat “aaaaaaaaauh
aaaaaaaaah sssssssshhh
sssssssssshhh .. “ dengusku tak
karuan disambut dengan
pejaman dan dengusan
Indriani Hadi bak dikejar kejar.
Dadanya bergemuruh, buah
dadanya naik turun, jilbabnya
melambai lambai sampai
bersentuhan dengan buah
dadanya, semakin indah wanita
berjilbab ini dikontoli dengan
tetap berjilbab. Bibirnya
sampai komat kamit entah apa
yang diucapkan, kenikmatan
yang baru dirasakan oleh
Indriani Hadi yang selama ini
mengenal seks sebagai seorang
istri yang solehah dan taat
beribadah, namun kini telah
menjadi wanita yang liar, tak
tahu etika sebagai seorang
istri. Menikmati kenikmatan
seks yang belum pernah di
dapatkan. “Sayaaang aaah ..
dikontoli samaa kaaamuu ..
aku bebas .. ngomong
jorok ..waduuh .. memekku
aaaah .. kontolmu .. ayo
kontol .. hajar memek Mbak
Indri .. aakuu mau keluaaar
nih “ sahut Indriani Hadi
dengan meringgis sambil
mengikuti gerakanku naik
turun, kepalanya menggeleng
geleng tak karuan, wajahnya
penuh dengan keringat
membanjir, demikian pula
dengan tubuhnya yang polos
itu. “Iyaaaaaaaaaah “ erangku
singkat Gerakan demi gerakan
kami yang berlawanan itu
sampai membuat vagina
Indriani Hadi menyempit
dengan cepat
“Sayaaaaaaaaaang
aaaaaaaaaaaaaaaah
……….aaaaaaaaaaaaaaauuh “
erang Indriani Hadi dengan
suara parau dan berat,
vaginanya menyempit dengan
cepat dan matanya terpejam
mendongak ke atas, kurasakan
jepitan itu sampai membuat
aku juga tidak tahan lagi.
Indriani Hadi menegang
dengan kuat seiring sodokanku
yang keras itu.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuh
“ erang Indriani Hadi panjang
dan berdebam ke belakang,
tubuhnya ambruk dengan
berkelonjotan tak karuan, aku
kemudian memajukan badanku
dan menarik kakiku, kupegang
kedua kakin Indriani Hadi dan
aku menggenjotnya maju
mundur menyodokinya,
Indriani Hadi sampai ikut
tergoncang “Haan
please ..sudaaaaah aaaaaaah
aaaaaaaaauh sakiiiit “ erang
Indriani Hadi dengan susah
payah menahan genjotan demi
genjotanku yang cepat dan
keras itu, batangku lancar
sekali, Indriani Hadi hanya
menikmati orgasmenya
sebentar karena aku terus
menggenjot dan menghujam
“Bentaaaaaaaar aaaaaaaaaaah “
erangku dengan menghujamkan
batangku dalam dalam, buah
dada wanita ini ikut
terguncang naik turun.
Kuhujamkan batangku ketika
aku hendak mencapai orgasme,
batangku kutekan kuat dan
kusemburkan air maniku di
vagina wanita berjilbab ini.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah
“ erangku panjang dengan
mendongak
“Craaaaaaaaaaaaaaat ..
craaaaaaaaaaaat ..
craaaaaaaaaaaaaaaat ..
craaaaaaaaaaat “ Aku sampai
ambruk ke depan dan
menindih Indriani Hadi di sofa
itu, nafasku serasa hancur,
kutindih dan kupeluk, tulangku
serasa lepas dari tubuhku,
dadanya turun naik menggesek
buah dada segar Indriani Hadi
yang terkapar tak berdaya itu.
Kurasakan air maniku meleleh
keluar dari sela sela vagina
Indriani Hadi yang becek itu.
Kami diam lama sekali setelah
beberapa menit, Indriani Hadi
memelukku, menarik kepalaku
kemudian. Kubuka mataku dan
seulas senyum diberikan
padaku “Kamu tidur di sini aja
yaa .. aku pengin dikelonin
sama kamu .. tapi jangan
tindih aku deeh “ sahut
Indriani Hadi dengan mesra,
aku kemudian memeluknya dan
menggulingkan tubuh Indriani
Hadi itu, dan kini Indriani Hadi
berada di atasku “Terima kasih,
sayaaaang .. kontolmu biar di
dalam memek Mbak Indri
yaaa .. pengin merasakan
kehangatan” rajuk Indriani
Hadi dengan menyenderkan
kepalanya di dadaku itu. “Yaa “
jawabku singkat “Sayaang ..
kurasakan air manimu banyak
jugaa .. “ sahut Indriani Hadi
dengan menghembuskan
nafasnya agar teratur.
Sementara air maniku menetes-
netes dan mengalir banyak
meleleh keluar dari lobang
kemalian Indriani Hadi. Tiba-
tina MBak Indri menarik lepas
jilbab di kepalanya, kemudian
dengan jilbab itu mbak
Indriani mengelap sperma yang
menetes-menes di
kemaluannya. Berulang-ulang
dibersihkannya kemaluannya
dengan jilbab itu sampai
bersih, dan kini jilbab itu
basah kuyub oleh cairan
spermaku. “Kalo hamil
gimana ?” tanyaku “Aaah ..
biarin aja .. abis nikmat sih ..
kapan lagi bisa menikmati
kontol gedhe “ sahut Indriani
Hadi cuek. Kami berdua
sampai tertawa sambil
menggoda itu, kami lelah sekali
bercinta itu, Indriani Hadi
kembali memejamkan matanya
dan kami tidur berpelukan di
sofa dengan batangku masih
menancap di vagina wanita
berjilbab ini. Kupeluk dan kami
pun diam ditengah malam
yang dingin itu. Pagi pagi aku
harus pulang karena Sahrul
Gunawan katanya jam 08 mau
mampir ke rumah, aku hanya
mengatakan sembunyi saja,
sehingga seharian nanti aku
bisa menggenjot seharian.
Indriani Hadi sampai menjawil
hidungku. Aku diminta
sembunyi saja di mobilku.
CERITA DEWASA EDISI TERBARU 2015cerita selanjutnya
pembantu rumahku aku entot
pembantu pemuas majikan
ibu kost lily
kisah ngentot janda penjaga warung
ngentotin ibu mertua ku yg molek bahenol
enaknya bercumbu dengan mbak indri yg hot membahana
ketagihan ngentot sama istri temen
cewek di kenal solehah di entotin ampe muncrat
gairah seorang uztazah dilla
KUMPULAN FOTO" & VIDEO HOT TERBARU kumpulan foto foto hot sex
video hot sex

Facebook 1twitter


C-STAT
U-ON
_footer
Mau dollar gratis klik disini

09 Counter :
12 Follow : 12
13 kunjungan : 1149
icon_14 harian : 1
icon_15 Bulanan : 2
icon_16 Tahunan : 3
TOP-
RATING
C-STAT
U-ON

on Online
by : 20150214102300 1 hadisofian
TONOK COMUNITY
Copyright © 2013-2024
by : WAPMASTER